Hadapi Era Digital, Pencari Kerja Diminta Menguasai Teknologi

Editor: Irvan Syafari

MATARAM — Proses digitalisasi di era perkembangan teknologi di segala sektor termasuk dunia usaha mau tidak mau menuntut setiap orang, terutama masyarakat pencari kerja harus membekali diri dengan kehalian dan keterampilan.

“Kalau tidak ingin tergerus oleh proses digitalisasi yang bisa berdampak terhadap pengurangan tenaga kerja, maka masyarakat pencari kerja harus membekali diri dengan keahlian dan keterampilan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Endang Tri Wahyuningsih saat menggelar konferensi pers di kantor Gubernur NTB, Selasa (17/4/2018).

Dikatakan, bagaimanapun mau tidak mau efek digitalisasi semua akan berdampak, selama masyarakat pencari kerja tidak mempersiapkan diri dengan baik, maka bisa jadi tidak akan laku di pasaran, tapi kalau tenaga kerja tersebut mampu secara kompetensinya tidak ada masalah.

Meski demikian digitalisasi sektor perbankan maupun usaha lain, tidak sepenuhnya berdampak pada pengurangan tenaga kerja ataupun menimbulkan pengangguran baru, karena tidak semua sektor beralih ke proses digitalisasi secara penuh.

“Mengingat lapangan pekerjaaan sangat beragam, bisa saja tenaga kerja beralih ke sektor yang tidak membutuhkan proses digitalisasi seperti sektor pertanian tidak membutuhkan penguasaan teknologi yang lebih,” katanya.

Ditambahkan, yang disebut pengangguran adalah yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, sudah diterima bekerja tapi belum mulai dan mereka yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, putus asa tidak mungkin lagi mendapatkan bekerja.

Sebelumnya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Wahyu Yuwana juga mengungkapkan fenomena digitalisasi perbankan maupun transaksi penjualan barang dari offline ke online dinilai tidak sepenuhnya akan terlalu berpengaruh signifikan terhadap pengurangan tenaga kerja, baik di perbankan, gerai dan sejumlah pusat perbelanjaan.

Lihat juga...