Mitra Timah Siap Latih Petani Budi Daya Ikan Sistem Bioflok

Budidaya ikan dengan sistem bioflok, ilustrasi - Dok: CDN

AIR JANGKANG – Pembudidaya ikan air tawar mitra binaan PT Timah Tbk, Ilhafurroihan Apriliazmi, siap melatih petani membudidayakan lele, patin dan lainnya menggunakan sistem bioflok, guna meningkatkan produksi dan ekonomi keluarga.

“Kami sangat terbuka untuk mengajari petani menerapkan sistem bioflok dalam mengembangkan usaha budi daya dan pembesaran ikan air tawar,” kata Ilhafurroihan Apriliazmi, di Desa Air Jangkang, Jumat (6/4/2018).

Ia menjelaskan, hasil produksi ikan dengan sistem bioflok sangat menguntungkan ketimbang budi daya konvensional, karena bisa menekan pakan hingga 0,8 dan rasio ikan yang hidup selama masa pemeliharaan bisa mencapai 95 bahkan 100 persen.

Tidak hanya itu, budi daya ikan sistem bioflok ini juga dilakukan di lahan sempit, kolong bekas penambangan bijih timah, sehingga petani tidak lagi kesulitan mengembangkan usaha budi daya patin, lele, gurami dan ikan air tawar lainnya.

“Saat ini, usaha budi daya ikan yang dikelola sudah berkembang baik. Untuk itu, bagi masyarakat yang mau belajar silahkan datang,” katanya.

Ilhafurroihan Apriliazmi merupakan alumni Jurusan Budi Daya Perairan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung ini menyatakan bioflok berasal dari kata ‘bio’ yang berarti kehidupan dan ‘flok’ artinya gumpalan.

Secara umum, pengertian bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme baik yang tergabung dalam sebuah gumpalan. Pertumbuhan mikroorganisme dipacu dengan pemberian probiotik dan juga pemasangan aerator dalam kolam.

“Sistem bioflok ini dapat diaplikasikan di semua kalangan, asal memiliki pengetahuan dalam mengelola pembudidayaan ikan dengan sistem budi daya ikan ramah lingkungan ini,” katanya. (Ant)

Lihat juga...