Pasangan TKI Lari ke KBRI Kuala Lumpur

Ilustrasi wilayah ASEAN - Dokumentasi CDN

KUALA LUMPUR — Pasangan tenaga kerja Indonesia (TKI) Dicky Darmanto dan Puput Mayasari melarikan diri ke Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur karena tidak tahan dengan perlakuan majikannya.

“Kami nekad melarikan diri dari rumah majikan karena kerja lima tahun tidak pernah dibayar,” ujarnya saat ditemui di depan Ruang Satgas Perlindungan TKI KBRI Kuala Lumpur, Rabu (18/4/2018).

Berbekal ongkos naik taksi pemberian seorang petugas sekuriti dan hanya berbekal baju yang dipakai, serta buku gaji mereka tiba di KBRI Kuala Lumpur, Sabtu (14/4).

Puput kemudian ditampung di shelter KBRI Kuala Lumpur, sedangkan Dicky mengaku ikut berteduh di tempat sekuriti yang dekat dengan KBRI Kuala Lumpur.

Dicky yang beralamatkan di Jalan Rajawali Pontianak Kalimantan Barat dan Puput yang juga berasal daerah yang sama belum menikah tetapi bekerja di tempat yang sama.

Mereka bekerja di rumah seorang datuk kaya raya yang beristrikan orang Indonesia. Datuk tersebut mempunyai rumah di Alam Damai, Cheras dan Kinara.

“Kami berangkat ke Malaysia 20 April 2013 berangkat. Kami waktu itu diajak saja. Permit kerja mereka yang urus. Hingga sekarang paspor dan kartu keluarga saya masih ditahan,” katanya.

Dicky kerjanya serabutan antara lain mencabut rumput, memberi makan ayam burung, ikan dan angsa, sedangkan Puput menjadi pembantu rumah tangga.

“Kami sebenarnya ingin menikah namun kemudian ada tawaran kerja di Malaysia ini. Nanti kalau sudah bisa pulang, kami akan menikah,” katanya.

Dicky hanya meminta haknya saja selama bekerja dan tidak mau ribut dengan majikan.

“Kami sebenarnya sudah lama ingin pulang tapi hanya diberikan janji-janji saja. Bahkan saat ini dirinya dituding mencuri ikan, menjual karpet dan sebagainya,” katanya.

Lihat juga...