PBB Desak Perang di Yaman Dapatkan Penyelesaian Politik
JENEWA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak semua pihak yang berperang di Yaman segera mengupayakan penyelesaian secara politik untuk mengakhiri perang.
Perang di wilayah tersebut tercatat sudah berlangsung selama empat tahun. Perang itu juga telah membuat 22 juta orang bergantung pada bantuan internasional. Menteri Luar Negeri Yaman Abdul Malik al Mekhlafi menyuarakan hal yang sama. Dia menyerukan semua pihak untuk kembali ke meja perundingan dan mengatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan agar semua pelabuhan dan bandar udara dibuka untuk bantuan kemanusiaan.
Seruan mereka disampaikan dalam sebuah konferensi PBB yang ditujukan untuk mendanai bantuan senilai tiga miliar dolar AS demi mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut yang dinilai menjadi yang terburuk di dunia saat ini. Konferensi itu digelar satu hari setelah sebuah serangan udara oleh koalisi internasional pimpinan Arab Saudi menewaskan 12 warga sipil di kota pelabuhan Hodeidah dan pada hari yang sama kelompok Houthi menembakkan rudal ke arah wilayah Arab Saudi dari perbatasan selatan.
“Negosiasi untuk penyelesaian politik melalui dialog yang melibatkan semua pihak adalah satu-satunya solusi. Saya mendesak semua pihak untuk berkomunikasi dengan utusan khusus, Martin Griffiths, tanpa ditunda-tunda,” kata Guterres dalam konferensi yang berlangsung selama satu hari tersebut.
Guterres mendesak, semua pelabuhan harus segera dibuka untuk menjadi pintu masuk bantuan kemanusiaan dan juga urusan komersial, obat-obatan, makanan, serta bahan bakar yang dibutuhkan untuk mendistribusikannya. Termasuk bandar udara di Sanaa yang disebutnya juga harus dibiarkan terbuka.