Pelaku IKM Didorong Hasilkan Produk Berbahan Lokal
KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pelaku industri kecil menengah setempat menghasilkan produk yang unik berbahan baku lokal untuk menyambut beroperasinya New Yogyakarta International Airport pada 2019.
Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Kulon Progo Dewantoro di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan bahwa Dinas Perdagangan melalui program agro minuman dan makanan mulai memberikan pelatihan pemanfaatan potensi lokal untuk menghadapi persaingan menyusul pembangunan bandara di wilayah ini.
“Kami memberikan gambaran-gambaran ke depan dengan adanya bandara di Kulon Progo hingga apa saja peluang yang bisa mereka raih, baik dari sisi kuliner hingga kerajinan,” kata Dewantoro.
Ia mengatakan pihaknya meminta pelaku indusri kecil menengah (IKM) mengedepankan hal yang unik dan khas sebagai kekuatan untuk menghadapi persaingan.
Menurut dia, kalau pelaku IKM mengikuti produk siap saji atau pelaku besar dipastikan akan tersingkir. Pelaku IKM akan kalah dari sisi modal hingga peralatan.
“Untuk itu, kami kedepankan kegiatan mengolah makanan khas dan unik berbahan baku produk lokal untuk menghasilkan produk olahan yang alami, natural dan sangat ramah kesehatan, serta lingkungan,” katanya.
Ia mencontohkan potensi lokal yang bisa “dibranding” yakni suwek, kimpul dan makanan lainnya. Di daerah lain, makanan seperti ini belum tentu didapat. Saat ini, salah satu penghasil suweg dan kimpul di Kecamatan Kokap.
“Hal ini yang perlu kita tonjolkan. Hal ini juga menjadi pekerjaan rumah Dinas Perdagangan dalam mendampingi pelaku IKM menghasilkan produk lokal berdaya saing,” katanya.