Pemkab Solok Selatan Minta Kaum Perempuan Lestarikan Busana Adat
PADANG ARO — Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mendorong kaum perempuan melestarikan pakaian adat dan memperkenalkannya pada generasi muda dan wisatawan.
“Pakaian adat Minangkabau yang khas harus dilestarikan, warisan budaya ini harus dijaga kaum wanita dengan berpakaian selayaknya wanita Minangkabau agar ciri khas ini tidak hilang,” kata Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria pada pembukaan lomba desain dan parade baju kuruang basiba di Padang Aro, Senin (16/4/2018).
Menurut dia dengan mengenalkan tradisi dan budaya lokal melalui berpakaian khas daerah dalam berbagai cara merupakan salah satu langkah dalam promosi wisata Solok Selatan.
Muzni berharap melalui gelaran lomba desain dan parade baju kuruang basiba ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatwan luar Solok Selatan untuk datang berkunjung.
Baju kuruang basiba merupakan pakaian kaum perempuan Minangkabau yang sudah dikenal identitasnya.
Baju kuruang ini adalah pakaian Bundo Kanduang sebagai Limpapeh Rumah Nan Gadang. Busana yang dipakai oleh Bundo Kanduang bukan hanya sekedar busana, akan tetapi di baliknya ada makna simbolik yang sarat dengan nilai-nilai, yang pada gilirannya dijadikan acuan dalam kehidupan.
Nilai luhur yang terkandung dalam pakaian adat ini adalah kepemimpinan, keteguhan, kebertanggungjawaban, kebijaksanaan, kehematan, kerja keras, ketauladanan, ketakwaan, pengayoman serta ketaatan. Lomba yang dilaksanakan Dekranasda ini bertujuan untuk menggali potensi pengrajin yang berbakat untuk terus dibina oleh Dekranasda.
Pemenangnya akan dibina lansung oleh desainer terkenal di Sumatera Barat, yaitu Ibu Novia Hertini. Ketua Dekranasda Solok Selatan, Suriati Muzni mengatakan perkembangan ilmu tentang fashion dan desain sudah semakin banyak dan bervariasi, ini bisa dilihat melalui media elektronik maupun daring.