Pengungsi Rohingya Menangis Minta Pertolongan ke DK-PBB

Ilustrasi. Dok CDN

KUTUPALONG – Pengungsi Rohingya di Bangladesh secara mengharukan meminta keadilan dan memohon bantuan kepada perwakilan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) agar bisa pulang ke Myanmar.

Duta Besar Inggris untuk PBB Karen Pierce dipeluk beberapa perempuan yang menangis menceritakan pengalaman mereka saat berkunjung ke wilayah tidak bertuan di antara kedua Bangladesh dan Myanmar. “Ini menunjukkan beratnya tantangan bagi Dewan Keamanan untuk mencari cara agar mereka bisa pulang,” kata Pierce, Minggu (29/4/2018).

Sejumlah utusan DK-PBB akan terbang ke Myanmar pada Senin (30/4/2018) dan bertemu dengan pemimpin Aung San Suu Kyi. Mereka juga akan mengunjungi penampungan pengungsi di Kutupalong yang kondisinya gersang dan kini menjadi rumah sementara bagi hampir 700.000 warga Rohingya dari negara bagian Rakhine, Myanmar.

Sejumlah pejabat PBB sudah menyuarakan kekhawatiran akan datangnya musim hujan yang diprediksi akan memperburuk situasi di penampungan. Ratusan ribu pengungsi tinggal di bangunan sementara berbahan bambu, di tepi jurang dan area rendah yang rentan banjir.

“Saya belum pernah menyaksikan tempat penampungan sebesar ini. Akan terjadi bencana jika ada hujan di sini,” kata wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Kelley Currie.

Suara yang sama terhadap kondisi yang memprihatinkan pengungsi juga disuarakan oleh Menteri Kesejahteraan Sosial Myanmar Win Myat Aye yang awal bulan ini mengunjungi sejumlah tempat penampungan pengungsi di Bangladesh. Bencana pengungsi meledak sekitar delapan bulan lalu saat militer Myanmar menggelar operasi perburuan terhadap kelompok militan Rohingya yang diduga melakukan serangan terhadap sejumlah pos jaga keamanan.

Lihat juga...