Ratusan Pelajar Bersihkan Areal Masjid Al Huda Tajimalela

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Ratusan pelajar dari SDN 3 Tajimalela dan SMAN 1 Kalianda, dikerahkan untuk membersihkan sampah dan lumpur pascabanjir melanda wilayah Tajimalela pada Selasa (3/4) malam.

Salah satu fasilitas umum bangunan terdampak banjir, di antaranya Masjid Al Huda,  bahkan masih mengalami kerusakan pada bagian teras, dan pagar roboh. Sampah dan lumpur di halaman masjid sebagian dibersihkan warga secara gotong-royong.

Nurdin, pengurus masjid Al Huda menyebut, pascabanjir setiap hari warga ikut membersihkan sampah dan lumpur. Namun, akibat volume sampah yang cukup besar, hingga Jumat (6/4) lumpur dan sampah plastik, ranting kayu belum selesai dibersihkan.

Warga melakukan gotong royong di areal masjid dan perumahan yang terdampak banjir dengan peralatan seadanya. Bagian pagar dengan besi dan bangunan permanen terdampak banjir bahkan masih berserakan.

“Fokus pembersihan kami lakukan di area dalam masjid, karena akan dipergunakan untuk kegiatan shalat Jumat, dan hari ini kami mendapat bantuan tenaga dari siswa sekolah yang mengepel dan membersihkan lantai masjid,” beber Nurdin, Jumat (6/4/2018).

Bantuan dari para siswa SDN 3 Tajimalela dan SMAN 1 Kalianda, kata Nurdin, cukup membantu mempercepat pembersihan di area masjid.

Ia menyebut, sampah yang dikumpulkan di sekitar masjid dan perumahan warga akan diangkut oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lampung Selatan. Sekitar satu ton sampah dikumpulkan dari perumahan warga dan area masjid Al Huda Tajimalela.

Sementara itu, kerusakan pada bagian teras yang roboh dan pagar masjid belum bisa diperbaiki. Lumpur yang mulai mengering di halaman masjid bahkan terpaksa disemprot menggunakan air bersih untuk mempermudah pembersihan kotoran pascabanjir. Ketebalan lumpur di area masjid yang berasal dari banjir disebutnya mencapai 50 centimeter, dan sebagian sudah bisa dibersihkan.

Lihat juga...