Dari Hobi, Erfiana Tekuni Painting Craft
Editor: Mahadeva WS
MALANG – Berawal dari hanya sekedar hobi menggambar. Sejak 2015 Yudha Erfiana menggeluti dunia kerajinan painting craft. Berbekal kemampuannya menggambar, Erfiana juga sempat menekuni glass painting sebelum akhirnya memutuskan untuk memilih fokus menekuni painting craft di kediamannya yang berada di jalan Raya Sulfat, Malang.
“Dulu sekedar hobi tapi lama kelamaan ternyata menyenangkan dan lebih menghasilkan. Jadi otomatis saya lebih memilih painting craft daripada glass painting,” ujarnya, Selasa (8/5/2018).
Kerajinan glass painting kendala utamanya ada pada pengiriman barang, karena merupakan bahan pecah belah, proses pengiriman menjadi lebih susah. Tapi lain halnya dengan painting craft yang pada umumnya lebih banyak menggunakan kain sebagai media utamanya, proses pengiriman lebih mudah dilakukan. “Selain itu kain juga lebih multi fungsi, dan harga bahan lebih murah,” sebutnya.
Untuk membuat painting craft, ada beberapa teknik yang harus dipelajari. Hal itu dikarenakan setiap jenis kain menggunakan cat dan teknik yang berbeda. Teknik-tekni tersebut diantaranya Folkart, Negatif painting, One stroke painting, Pittorik painting dan Raber painting. “Biasanya untuk jenis kain sifon saya memakai teknik negatif painting dengan menggunakan cat kain transparan,” sebutnya.
Untuk memasarkan hasil kerajinannya tersebut, Erfiana melakukan secara online. Hal itu untuk mendapatkan cakupan pasar yang lebih luas. Dan saat ini peminat atau pembeli produk painting craft justru dari luar Malang dan kebanyakan dari Jakarta.
Harga painting craft bervariasi mulai dari Rp75 ribu hingga jutaan rupiah tergantung jenis kain, bahan yang digunakan dan proses pembuatannya. “Produk painting yang di jual adalah art atau seninya. Jadi jangan dilihat dari segi harga cat dan harga bahan, tapi dilihat dari segi artnya sehingga harganya bisa jauh lebih mahal daripada sekedar mewarana atau menggambar. Untuk motif, sementara ini rata-rata penggemarnya motif bunga. Karena sekmen pasar saya kebanyakan adalah Ibu-ibu jadi kebanyakan motifnya bunga,” tuturnya.