Ekonom : Pak Harto Sukses Koordinasikan Pembangunan Ekonomi

Editor: Mahadeva WS

Ekonom INDEF, Eko Listiyanto. Foto: Sri Sugiarti.

JAKARTA – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto mengatakan, dalam catatan sejarah, hanya Presiden kedua RI HM Soeharto yang mampu menjadikan Indonesia menjadi negara terpandang secara ekonomi. Soeharto mampu melaksanakan pembangunan ketahanan pangan. 

Strategi Soeharto membangun ketahanan pangan didasari traumatik terhadap pembangunan ekonomi di jaman Soekarno. “Pak Harto itu kalau dengan beras wanti-wanti banget, ya. Kalau cadangan dibawah dua juta ton, sudah nggak berani, pasti impor. Ini saking traumanya Orde Baru (Orba) dengan kekurangan pangan karena traumatik itu,” kata Eko kepada Cendana News, Jumat (25/5/2018).

Menurutnya, Pak Harto melalui Orba-nya berusaha membangun sektor pertanian. Strategi ini dilakukan karena Beliau tidak ingin kekurangan pangan di Indonesia terulang lagi. Oleh karenanya, strategi di Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) pasti bertumpu pada sektor pertanian.

“Itu saking fokusnya Orba membangun swasembada pangan, menyejahtrakan rakyat dan petani. Mungkin istilahnya, boleh nggak punya baju tapi jangan sampai nggak bisa makan,” kata Eko.

Di masa kepemimpinannya, Pak Harto menurut Eko, mampu mengkoordinasikan pembangunan ekonomi satu harmoni dalam data. Sehingga kalau diperlukan impor, maka dilakukan impor. Bahkan jaman Orba, Indonesia sukses swasembada pangan dan diakui negara international.

Pengakuan tersebut diperoleh dengan diberikannya penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pak Harto. Penghargaan diberikan untuk keberhasilan Indonesia merubah keadaan, dari pengimpor terbesar beras menjadi negara swasembada beras di 1984.

Lihat juga...