Jalur Pendakian Gunung Merapi Ditutup Total
Editor: Mahadeva WS
SOLO – Gunung Merapi yang mengalami erupsi freatik pada Jumat (11/5/2018) pagi membuat seratusan pendaki panik. Erupsi freatik tersebut disertai dengan dentungan keras membuat pendaki yang awalnya bersantai memilih berlari berhamburan menyelamatkan diri.
Setidaknya ada 160 pendaki berada di pos Pasar Bubrah, saat Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal membumbung ke langit. Tanpa berpikir panjang, para pendaki langsung memutuskan untuk menyelamatkan diri dengan turun.

“Saat erupsi pertama kita hanya bisa diam, karena lokasinya yang sangat dekat. Kemudian saat merapi kembali mengeluarkan erupsi freatik yang disertai dengan suara keras dan petir, baru kita lari menyelamatkan diri masing-masing,” ucap salah satu pendaki yang berhasil turun di Pos Pendakian Selo, Boyolali, Solo, Jawa Tengah, Fiqih, Jumat (11/5/2018).
Menurutnya, sebelum erupsi terjadi, terdengar suara gemuruh seperti petir yang kemudian disusul munculnya hembusan awan tebal dari kawah merapi. Para pendaki mengaku pasrah dengan letusan yang terjadi. Hal itu dikarenakan, erupsi terjadi begitu saja dan tidak diprediksikan sebelumnya.
Kekhawatiran para pedaki ini mempertimbangkan bahaya erupsi 2010 lalu yang memakan korban jiwa cukup banyak. “Pas meletus itu posisi di puncak masih ada pendaki. Makanya kita sangat takut. Setelah itu, pada lari menyelamatkan diri sendiri,” paparnya.
