Kara, Bukti Keberhasilan Transmigrasi Zaman Pak Harto

Editor: Satmoko

YOGYAKARTA – Kara atau kepanjangan dari Kelapa Rakyat yang merupakan brand produk berbahan santan kelapa terbesar di Indonesia, menjadi salah satu bukti keberhasilan program transmigrasi yang pernah dilakukan pemerintah di zaman Presiden Kedua RI HM Soeharto.

Kerja sama antara pemerintah saat itu dengan sektor publik dalam hal ini PT Pulau Sambu yang tergabung dalam Sambu Group sebagai induk Kara, telah mampu mensejahterakan ribuan petani kelapa di Indonesia hingga saat ini.

Terlebih Indonesia sangat kaya dengan kelapa berkualitas karena memiliki garis pantai terpanjang di dunia.

Manajer Komunikasi Sambu Group, Edwina Tirta, mengatakan, Kara membutuhkan sedikitnya 5 juta butir kelapa untuk bahan baku produksi setiap hari. 90 persen dari kebutuhan itu didapat dari para petani kecil di seluruh wilayah Indonesia.

Acara Patriot Run yang dibuka oleh Titiek Soeharto di Universitas Mercu Buana Yogya. Foto Jatmika H Kusmargana

“Kita memang memiliki kebun kelapa sendiri. Namun jumlahnya hanya mampu mencukupi sekitar 10 persen dari total kebutuhan kelapa 5 juta butir per hari. Sisanya dari petani kecil. Karena itu, ini merupakan bentuk kerja sama dengan pemerintah yang sangat berhasil mensejahterakan petani kelapa,” katanya, seusai mengikuti acara Patriot Run, di Universitas Mercu Buana (UMB) Yogyakarta, Minggu.

Selain menjadi kelanjutan kerja sama jangka panjang, Kara ikut terlibat dalam acara Patriot Run yang digelar Universitas Mercu Buana Yogyakarta karena memiliki misi yang sama. Yakni menumbuhkan gaya hidup sehat dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk selalu berolahraga.

Lihat juga...