KKP Lestarikan Pesisir dengan Pohon Bakau

Ilustrasi - Warga memperlihatkan jajaran pohon bakau - Dok CDN

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melestarikan kawasan pesisir dengan menanam setidaknya 1.000 pohon bakau atau mangrove di Pantai Klayan, Cirebon, Jawa Barat.

“Secara fisik hutan mangrove dan hutan pantai menjaga garis pantai agar tetap stabil,” kata Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Cirebon, Obing Hobir As’ari, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, menurut dia, hutan mangrove juga bakal melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya abrasi pantai, melindungi daerah di belakangnya dari hempasan gelombang dan angin kencang, serta mencegah intrusi air garam ke arah darat.

Secara keseluruhan, ujar dia, hutan mangrove sebagai sumber daya alam daerah tropis memiliki banyak manfaat, baik secara sosial, ekonomi, maupun ekologi.

Mengingat besarnya manfaat hutan mangrove, Obing mengharapkan kerja sama seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali untuk berperan dalam rehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove.

Sebelumnya, sejumlah pihak lainnya juga telah melestarikan mangrove seperti PT Pembangkit Jawa Bali (PT PJB) Unit Pembangkit (UP) Muara Tawar dengan mengembangkan kelestarian dan ekowisata mangrove di Muara Gembong Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

“Pada 2018, kami mencanangkan program Kampung Batik Betawi berbasis wisata edukasi dan ekowisata mangrove terpadu,” kata Komisaris PT PJB Defy Indiyanto Budiarto di Jakarta, Minggu (15/4).

Defy mengatakan PT PJB Unit Pembangkit Muara Tawar mendukung pencapaian “sustainable development goals” (SDGs) dengan sasaran pengembangan di Desa Segara Jaya Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Lihat juga...