Memberikan Kelancaran Pemudik Idul Fitri 2018

Ilustrasi. Dok CDN

PEKANBARU  – Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya jelang Idul Fitri.

Karena pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, disamping perlunya sowan dengan orang tua.

Sementara itu transportasi yang digunakan untuk mudik mulai dari pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, bahkan truk dapat digunakan untuk mudik.

Tradisi mudik muncul pada beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Indonesia.

Tentu saja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, perlu menyiagakan sembilan unit alat berat terdiri atas excavator, vibro roller, motor grader yang ditempatkan pada tiga unit posko mudik siaga untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran tahun 2018.

“Semua alat berat itu disiagakan pada daerah titik rawan longsor dilengkapi dengan satuan petugas atau satgas yang terkonsentrasi pada tiga titik rawan yakni dipusatkan pada tiga unit pelaksana teknis,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Dadang Eko Purwanto.

Menurut Dadang, selain ditempatkan alat berat pada tiga UPT yang siaga juga ditempatkan SDM minimal 10 tenaga pegawai dan nonpegawai pada titik rawan longsor, rawan kecelakaan dan juga memantau jalan tersebut.

Ia mengatakan, UPT I koordinasi Posko dengan wilayah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Inderagiri Hulu, Kabupaten Inderagiri Hilir dan Kabupaten Pelalawan.

UPT wilayah II adalah Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rohul sedangkan UPT wilayah III yakni Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai dan Kabupaten Meranti serta Kabupaten Rokan Hilir.

Lihat juga...