Meningkatkan Kualitas SDM Guru

OLEH TJAHJONO WIDARMANTO

Tjahjono Widarmanto. Foto: Istimewa

PENDIDIKAN harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan. Kualitas pendidikan menjadi ujung tombak peningkatan kualitas serta daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Prioritas ini menjadikan kenaikan anggaran untuk sektor pendidikan. Tercatat untuk alokasi pendidikan disediakan Rp444 triliun atau 20% dari total APBN sesuai diamanatkan konstitusi.

Perluasan akses pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat terus diupayakan tersebar merata bahkan sampai pada wilayah-wilayah terpencil, tertinggal dan termiskin di seluruh Indonesia.

Data dari Kementrian Pendidikan menunjukkan adanya peningkatan angka partisipasi kasar (APK) di semua jenjang pendidikan. Pada tahun 2016/2017, APK tingkat SD mencapai 106,4%, SMP 101,1%, dan untuk jenjang SMA 82,0% atau menunjukkan kenaikan sebanyak 898,6 ribu siswa dan ini belum termasuk siswa Madrasah Aliyah serta paket C.

Sungguh pun demikian, harus diakui peningkatan perluasan akses pendidikan belum diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Selalu muncul pertanyaan krusial, ”Mengapa dengan anggaran pendidikan yang terus menerus naik, belum menunjukkan secara signifikan kenaikan kualitas pendidikan?”

Data menunjukkan, sebagaimana diungkapkan sendiri oleh wapres Jusuf Kalla pada Februari 2018, kualitas pendidikan kita masih kalah dengan Vietnam, padahal alokasi anggaran pendidikannya sama, 20% dari anggaran negara.

Menjawab pertanyaan di atas, menurut hemat penulis untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus difokuskan secara terarah yaitu pada penguatan SDM guru. Untuk penguatan SDM guru harus dilaksanakan secara merata dan berkesinambungan melalui berbagai pelatihan yang tidak hanya berorientasi pada metode penyampaian materi pelajaran.

Lihat juga...