Musim Kemarau Untungkan Petani Sayuran di Lamsel

Editor: Satmoko

LAMPUNG – Mulai tibanya musim kemarau di sejumlah wilayah salah satunya di desa Pasuruan kecamatan Penengahan Lampung Selatan ditandai dengan sulitnya warga memperoleh air.

Salah satu petani penanam sayuran bernama Suminah (50) justru terbantu dengan mulai tibanya musim kering. Sebab ketersediaan air melalui sumber air bersih sebuah belik masih bisa mencukupi untuk proses pengairan lahan sayuran miliknya. Sebaliknya saat musim hujan potensi gagal panen akibat sayuran busuk lebih tinggi.

Pada saat musim hujan Suminah menyebut, harus memasang waring khusus untuk bisa digunakan sebagai pelindung sayuran dari curah hujan tinggi. Pada saat musim kering sejumlah sayuran yang ditanam diakuinya lebih mudah dirawat dengan pemberian pupuk kandang, pengairan serta pembersihan rumput.

Air untuk proses penyiraman ditampung menggunakan selang dan ember plastik [Foto: Henk Widi]
Pengolahan saat musim kering juga disebut Suminah lebih mudah karena rumput liar justru banyak yang mati.

“Pengolahan dilakukan menggunakan cangkul dan pupuk diberikan menggunakan kompos yang berfungsi sebagai tempat menanam sayuran dengan guludan,” terang Suminah salah satu petani di desa Pasuruan kecamatan Penengahan, saat ditemui Cendana News, Sabtu (5/5/2018).

Sebagai petani sayuran Suminah menyebut, kebutuhan akan sayuran segar kerap diminta oleh pedagang kuliner mie ayam serta bakso. Sayuran organik yang ditanam tanpa zat kimia tersebut diakuinya banyak diminati oleh konsumen.

Selain itu pada musim kering dengan berhentinya petani padi lahan sawah yang berada di dekat lahan pertanian, petani sayuran minim terpapar residu herbisida dan pestisida.

Lihat juga...