Setelah Diperiksa, Anjing yang Menyerang Warga di Maumere Positif Rabies

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Kabid kesehatan Hewan dinas Pertanian kabupaten Sikka Drh.Maria Margaretha Siko,MSc. Foto : Ebed de Rosary

MAUMERE — Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium di Denpasar Bali, sampel otak anjing yang diperiksa dinyatakan positif rabies.

“Sampel yang kami kirimkan ke Denpasar telah dinyatakan positif rabies. Dengan demikian dipastikan bahwa virus rabies telah menyebar hingga di kota Maumere sehingga kami gencarkan vaksin pada anjing,” sebut Drh. Maria Margaretha Siko, MSc, Senin (14/5/2018).

Dikatakan kepala bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian kabupaten Sikka ini, penyebaran virus rabies sudah menjangkau beberapa kecamatan di kabupaten Sikka termasuk kecamatan Alok, Alok Barat dan Alok Timur di kota Maumere.

“Masyarakat telah kami imbau berulang kali untuk melakukan vaksin anti rabies pada anjing namun banyak masyarakat yang belum sadar. Kadang di desa juga kalau petugas mau laksanakan vaksin, anjingnya sering disembunyikan di kebun,” sesalnya.

Feriyanto Simon Saputra pelajar, warga kelurahan Kota Baru kecamatan Alok kota Maumere mengaku kaget saat diserang seekor anjing betina yang berada di kompleks dekat perumahan miliknya.

“Saya kaget ketika seekor anjing betina secara tiba-tiba mengejar dan menyerang saya. Bila saya tidak melakukan perlawanan dengan memukulnya, pasti anjing tersebut semakin ganas dan mencabik-cabik tubuh saya,” tuturnya.

Akibat digigit anjing tersebut, terang Feriyanto, dirinya harus mendapat enam jahitan dan mengakibatkan kuku jari tengah tangan kanannya terlepas. Anjing juga mengejar dan menggigit tiga warga lainnya namun luka bekas gigitan tidak dalam dan lebar.

“Setelah digigit, orang tua membawa ke Puskesmas Beru untuk disuntik anti rabies. Saya masih takut kalau melihat anjing,” tuturnya.

Lihat juga...