Alquran, Umar, dan Kisah Hati yang Koyak

OLEH AGUK IRAWAN MN

Dr. Aguk Irawan - Foto Ist

{طه (1) مَا أَنزلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى (2) إِلا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى (3) تَنزيلا مِمَّنْ خَلَقَ الأرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلا (4) الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى (5) لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى (6) وَإِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى (7) اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى (8) }

APA yang kita tahu dan ingat pada ayat 1-8 dari surat Thaha? Tentu saja cerita sosok Umar Bin Khatab sebelum memeluk cahaya Islam. Ia tokoh Quraisy yang disegani ketika itu. Ia juga sang pegulat dan penguasa preman pasar Ukhaz.

Syahdan, tiap akhir pekan, di pasar Ukhaz itu ada pertandingan gulat, dan Umarlah juara yang tak terbantahkan. Lalu malamnya, adalah pesta pora, anggur dan arak dihidangkan sebagai upacara pengukuhan keperkasaan Umar.

Lebih dari itu, ia diriwayatkan pernah membunuh jabang bayi perempuan yang masih amis darah dengan cara melempar ke bukit Wuhas, sebagai tradisi Jahiliyah.

Ketika Nabi Muhamad mendapatkan wahyu dan menyampaikannya, Umar yang perkasa dan temperamen ini adalah orang pertama yang menjadi penghalang kerisalahannya. Umar tak segan-segan menyiksa kawan bersulangnya minum anggur yang memeluk Islam, bahkan mencekik budak perempuannya yang terlebih dulu mendapatkan hidayah.

Mereka memang mengaduh atas kesewenangan Umar, tapi tak ada satu pun yang berani melawannya. Kita semua boleh membayangkan, bagaimana orang sekuat Umar menjadi tembok bagi dakwah Nabi Muhamad?

Umarlah garda depan pertahanan ajaran tradisi masyarakat Quraisy. Jika ada ancaman pembunuhan dari waktu ke waktu, maka tak ada ancaman pembunuhan yang paling mengerikan untuk Nabi kecuali datang dari Umar.

Lihat juga...