Blangkon Khas Jogja Diburu Wisatawan

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA — Blangkon atau tutup kepala tradisional masyarakat Jawa, masih menjadi salah satu oleh-oleh khas yang diburu wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, pada masa libur Lebaran tahun ini. 
Hal itu terlihat dengan meningkatnya penjualan blangkon di tingkat perajin maupun penjual, sejak masa libur Lebaran tiba.
Selain unik, blangkon banyak dipilih sebagai oleh-oleh, karena ciri khasnya yang melekat pada Kota Yogyakarta, dengan Keraton sebagai ikonnya.
Astrid, perajin blangkon di Kampung Prawirotaman, Kota Yogyakarta. –Foto: Jatmika H Kusmargana
Peningkatan penjualan blangkon itu pun memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha kecil pembuatan blangkon di Yogyakarta. Salah satunya, Astrid, warga Kampung Prawirotaman, Kota Yogyakarta.
“Selama liburan, permintaan blangkon meningkat dua kali lipat. Sehari, saya bisa menjual sampai 20 kodi. Biasanya nanti dijual lagi oleh pedagang kecil. Itu belum termasuk yang saya jual sendiri di pasar,” ujarnya, Senin (18/6/2018).
Astrid yang juga berjualan di Pasar Beringharjo Yogyakarta ini, membuat dua macam jenis blangkon. Yakni, gaya Jogja yang memiliki Mondolan atau bulatan di bagian belakang, dan gaya Solo yang tidak memiliki mondolan.
“Untuk harga, bervariasi. Mulai dari yang paling murah Rp15 ribu sampai ada yang Rp40 ribu. Tergantung motif dan bahannya,” katanya.
Astrid mengakui, peminat blangkon buatannya selama masa libur lebaran ini lebih didominasi oleh para wisatawan luar daerah yang sedang berkunjung atau berlibur di Yogyakarta. Biasanya, mereka memilih blangkon sebagai kenangan-kenangan pernah berkunjung ke Yogyakarta.
Lihat juga...