BPBD Jembrana dan Warga Bangun Tangkis Cegah Abrasi

Editor: Koko Triarko

JEMBARANA — Pascaabrasi akibat dampak tingginya gelombang air laut pada Rabu, (16/5), masyarakat dibantu petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Jembrana, membangun tangkis di pantai Dusun Gilimanuk, Desa Gilimanuk, Melaya, Jembrana, Bali.
Ketut Eko Susila AP, Kepala BPBD Kabupaten Jembrana, mengatakan, pembangunan tangkis tersebut hanya bersifat sementara, sembari menunggu bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Tangkis tersebut dibuat dari pasir yang diisi pasir.
“Masyarakat bersama kami (BPBD) secara swadaya dan bergotong-royong membuat tangkis tersebut”, ucap Ketut Eko Susila AP, Rabu  (6/6/2018).
Ketut Eko Susila AP, Kepala BPBD Kabupaten Jembrana. -Foto: Sultan Anshori.
Mengingat hanya terbuat dari karung berisi pasir dan ditumpuk biasa, katanya, tangkis tersebut bersifat sementara. Meski begitu, diharapkan dengan dibuatnya tangkis itu bisa meminimalisir dampak abrasi, meskipun gelombang air laut sudah surut.
“Sudah tidak ada lagi abrasi susulan, karena gelombang air laut cenderung menurun. Ya, itu sebagai langkah preventif untuk dampak yang lebih besar. Mengingat abrasi yang kemarin terjadi sudah merusak halaman belakang rumah milik warga yang berdekatan langsung dengan bibir pantai”, Imbuh bapak dua anak ini.
Namun, ia berharap, pemerintah segera melakukan langkah-langkah strategis dengan cepat membuat tangkis permanen yang lebih kuat.
Sementara, bagi warga yang kediamannya terdampak masih tetap menempati rumahnya. Tetapi, warga diminta tetap waspada, terutama ketika ada gejala cuaca buruk seperti gelombang besar serta suara angin yang begitu kencang. Warga diminta dengan cepat menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
“Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BMKG dan pihak ASDP Pelabuhan Gilimanuk, yang secara teori mengetahui mengenai perubahan cuaca”, katanya.
Sebelumnya, tiga rumah rusak akibat abrasi laut yang melanda permukiman penduduk di Pantai Dusun Gilimanuk, Desa Gilimanuk, Melaya, Jembrana, Bali, Rabu, (16/5/2018).
Kerusakan tersebut rata-rata terjadi pada bagian belakang rumah, seperti dapur dan kandang ternak warga, dengan kerusakan hingga lima meter dari bibir pantai ke pekarangan milik penduduk.
Abrasi tersebut disebabkan oleh tingginya gelombang air laut yang melanda pesisir Jembrana. Selain di Dusun Gilimanuk, kerusakan akibat abrasi ini juga terjadi di Dusun Pembuahan, Desa Banyubiru, Negara, Jembrana.
Lihat juga...