Dikelola Swadaya, Pengembangan Wisata Bukit Cendana Terhambat

Editor: Mahadeva WS

YOGYAKARTA – Sebagai salah satu kota tujuan wisata, Yogyakarta dikenal memiliki begitu banyak lokasi wisata baru yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat. 

Seolah tak ada habisnya, lokasi wisata baru dengan memanfaatkan potensi alam sekitar terus bermunculan. Semua itu tak lepas dari kreativitas dan inovasi masyarakat setempat. Meski begitu, pengembangan lokasi wisata secara swadaya oleh masyarakat bukan tanpa kendala.

Minimnya dukungan dana investasi serta pengelolaan dan hanya mengandalkan gotong-royong warga menjadi masalah tersendiri. Seperti halnya yang dialami warga yang tergabung dalam Pokdawis Dusun Tegiri II, Hargowilis, Kokap, Kulonprogo yang mengelola lokasi wisata baru, Bukit Cendana.

Berdiri sejak dua tahun lalu, lokasi wisata yang menawarkan panorama keindahan alam dari atas bukit ini tak seramai lokasi wisata baru lain di Kulonprogo seperti Kalibiru atau Pule Payung.

Edi Susanto, salah seorang pengelola Bukit Cendana – Foto: Jatmika H Kusmargana

“Karena Bukit Cendana ini dikelola secara swadaya, memang dana pengembangannya terbatas. Tidak seperti Kalibiru atau Pule Payung yang dikelola swasta, sehingga dananya melimpah,” ujar Edi Susanto, salah seorang pengelola kepada Cendana News, Kamis (21/6/2018).

Edi menyebut, pihaknya selama ini telah mengeluarkan dana Rp150juta untuk pengembangan lokasi wisata Bukit Cendana. Diantaranya membangun pendopo aula pertemuan, toilet, gazebo, hingga berbagai wahana spot foto. “Meski telah mengeluarkan dana swadaya mencapai Rp150juta, sampai saat ini kita baru mendapat pemasukan sekitar Rp15juta. Jadi masih jauh untuk bisa balik modal,” jelasnya.

Lihat juga...