Jusuf Kalla : Ramadan Perkokoh Kesatuan dan Ukhuwah Islamiyah
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) meminta, semangat Ramadan dijadikan sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan dan ukhuwah Islamiyah. Hal itu disampaikan usai mengikuti rapat pleno Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) ke 28, Rabu (6/6/2018).
Rapat tersebut bertajuk Ramadan dan Idul Fitri sebagai Momentum Penguatan Ukhuwah Wathaniyah. “Dengan semangat Ramadan kita perkokoh kesatuan Ukhuwah Islamiyah yang sudah jelas dasar di Alquran dan hadis. Inilah saatnya untuk kita rajut silaturahmi keumatan dan kebangsaan,” kata Jusuf Kalla usai membuka rapat yang digelar di Kantor MUI Pusat, Jakarta.
MUI menjadi tempat penting untuk berdiskusi mengenai agama Islam. JK menyebut, sangat luar biasa dinamika dakwah keislaman di Indonesia. Tidak ada negara di dunia ini yang dakwah islamiyahnya begitu semarak termasuk di media televisi seperti di Indonesia.
Bahkan proses regenerasi tokoh-tokoh mubalig dari periode ke periode terus berlangsung. Bahkan banyak muncul penghafal Alquran termasuk dari kalangan anak-anak kecil. Menurutnya, dakwah yang baik dan tersebar luas adalah dengan bantuan media televisi.
“Dakwah paling besar itu di media televisi. Dihitung hampir 90.000 kali dakwah-dakwah. Di antaranya, Quraisy Shibab, Ustad Abdul Somad dan lainnya. Itu sangat luar biasa dan hampir nggak ada di negara lain,” tandasnya.
Dengan kondisi tersebut JK berpesan, umat Islam agar jangan terlalu banyak berbicara kerja sama dalam bidang politik. “Tapi coba membangun koalisi keumatan dalam bidang ekonomi. Karena justru itulah masalah umat Islam,” pungkasnya.