LEBAK – Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menargetkan daerah ini menjadikan sentra peternakan kambing dan domba, guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
“Kami optimis, ke depan Lebak sebagai sentra peternakan kambing dan domba,” kata Kepala Bidang Agribisnis Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Noerly Edlinar, di Lebak, Jumat (29/6/2018).
Peternakan kambing dan domba di Kabupaten Lebak cukup berkembang di 28 kecamatan. Selain itu, juga jumlah populasi kambing dan domba per tahunnya cenderung meningkat.
Populasi ternak kambing pada 2017 tercatat 215.661 ekor dan domba 226.139 ekor. Bahkan, peternak Lebak mampu memasok untuk kebutuhan daging kambing dan domba ke sejumlah wilayah di Provinsi Banten.
Apalagi, permintaan hari raya Idul Adha mencapai ribuan ekor juga harganya cukup lumayan, antara Rp1,5 juta sampai Rp5 juta per ekor.
“Kami terus mendorong kelompok-kelompok peternakan dapat meningkatkan populasi domba dan kambing, karena permintaan pasar cukup bagus,” katanya.
Menurut Noerly, pihaknya berkeyakinan usaha peternakan kambing dan domba dapat menjadikan andalan ekonomi keluarga.
Pemerintah telah mengekspor domba ke Malaysia, sehingga menjadikan peluang usaha bagi masyarakat.
Selama ini, masyarakat masih menganggap peternakan sebagai usaha sampingan.
“Kami mengoptimalkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) peternak, juga penerapan rekayasa teknologi untuk mengembangkan usaha peternakan rakyat,” katanya.
Sejumlah masyarakat Kabupaten Lebak mengaku merasa lega, setelah mendapatkan domba dari hasil pengembangan kelompok ternak Dengung Kecamatan Maja.
Biasanya, populasi domba itu didatangkan dari sejumlah daerah di Jawa Barat. Namun, saat ini populasi domba maupun kambing cukup terpenuhi untuk kebutuhan masyarakat.
“Kami membeli domba 20 ekor dengan harga Rp2,5 juta per ekor, untuk kurban orang tua,” kata Siti Komariah, warga Komdik Kelurahan MC Timur Rangkasbitung Kabupaten Lebak. (Ant)