Pasukan Arab Rebut Bandara di Pelabuhan Utama Yaman
ADEN – Pasukan dari aliansi negara-negara Arab terus bergerak ke daerah-daerah di pinggiran bandar udara di kota utama pelabuhan Yaman, Jumat (15/6/2018). Bersamaan dengan perayaan Idul Fitri, pasukan gabungan tersebut tetap bergerak.
Perserikatan Bangsa-Bangsa takut, pertempuran tersebut dapat memicu kelaparan jutaan orang di negara itu. Warga di kota Hodeidah, yang dikendalikan oleh gerakan Houthi sekutu Iran mengatakan, bentrokan-bentrokan terjadi di kawasan Manzar, yang memiliki dinding mengelilingi bandara itu. Banyak warga Manzar melarikan diri ke pusat kota.
“Sejak pagi terdengar ledakan-ledakan bom yang menyasar posisi-posisi Houthi di dekat bandara itu. Kami hidup berhari-hari di bawah teror yang tak pernah kami tahu sebelumnya,” kata Ammar Ahmed, seorang penjual ikan.
Jalan-jalan terlihat dalam kondisi lengang kendati hari libur Idul Fitri yang menandai akhir puasa sudah datang. Masyarakat tak keluar rumah, sementara pertempuran berkecamuk di pinggiran kota tersebut. Pesawat-pesawat tempur menghujani kawasan-kawasan pesisir ke sebelah tenggara.
Koalisi negara-negara Arab telah bertempur dan hanya mencapai sedikit sukses selama tiga tahun untuk mengalahkan gerakan Houthi. Di Yaman, Houthi menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, pelabuhan utama di Hodeidah dan sebagian besar kawasan padat Yaman. Serangan atas Hodeidah merupakan usaha pertama aliansi itu untuk merebut kota utama yang dipertahankan dengan baik.
“Pasukan koalisi yang dipimpin tentara Uni Emirat Arab telah bergerak maju dan sudah beberapa meter dari bandara tersebut,” kata perwira-perwira militer Yaman anti-Houthi yang dikutip televisi Al Arabia milik Saudi.