Suwardi Mudik dari Bandung ke Belitung, Bersepeda

Editor: Satmoko

Bekal selama perjalanan, diakui Suwardi hanya beberapa helai baju, peralatan reparasi sepeda, obat-obatan dan sejumlah peralatan lain. Barang bawaan tersebut diletakkan di jok belakang dengan tempat khusus yang sudah diberi alat khusus antihujan.

Peralatan standar dengan lampu sepeda, helm ,sarung tangan serta alat keamanan bersepeda tidak lupa dikenakan selama perjalanan.

Meski menyebut kerap mengalami kelelahan fisik, asupan nutrisi dan juga pengalaman bersepeda membuat Wardi tidak kesulitan melakukan perjalanan.

Kendala melakukan perjalanan adalah saat berbarengan dengan pemudik motor dan kendaraan roda empat sehingga dirinya selalu mengambil jalur kiri. Ia memastikan belum pernah mengalami insiden di jalan bahkan saat malam hari karena helm dan  sepeda dilengkapi lampu khusus.

Memasuki hari keenam saat tiba di Bakauheni Lampung, dengan manajemen waktu yang diaturnya, Wardi memprediksi bisa tiba di Kotabumi pada hari kedelapan. Ia menyebut, total perjalanan waktu untuk tiba di Belitung membutuhkan waktu dua pekan. Sebelum ke Bangka Belitung ia memastikan akan mampir ke Kotabumi selama tiga hari di keluarga sang istri.

“Mampir tiga hari lalu melanjutkan perjalanan ke Belitung via darat dan laut, istri menyusul menggunakan pesawat,” terang laki-laki yang pernah bekerja sebagai kontraktor tersebut.

Suwardi menyebut, sesuai dengan prediksi ia bisa tiba di Belitung pada tanggal 14 Juni sebelum salat Ied sehingga bisa berlebaran di kampung halaman. Dua kali naik kapal roll on roll off (roro) dari Pelabuhan Merak-Bakauheni juga akan dilakukan dari Tanjungapi-api ke Pelabuhan Mentok Bangka Barat. Selanjutnya, ia akan kembali melanjutkan perjalanan dengan kapal cepat atau perahu dari Pulau Bangka ke Pulau Belitung.

Lihat juga...