Terminal Cicaheum Bandung Siapkan Bus Cadangan
BANDUNG – Pengelola Terminal Cicaheum, Kota Bandung, menyiapkan armada bus cadangan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan kedatangan bus akibat terjebak kemacetan arus balik Lebaran.
Armada yang disiapkan terdiri dari lima bus antarkota antarprovinsi (AKAP), lima bus antarkota dalam provinsi (AKDP), dan 20 bus perbantuan dari Damri. Berdasarkan catatannya, kemacetan yang terjadi di Nagreg hingga wilayah Tasikmalaya dan Garut bisa mengganggu waktu tempuh bus.
“Kami menyiapkan bus cadangan sebagai langkah antisipasi supaya tidak terjadi penumpukan penumpang,” ujar Kepala Terminal Cicaheum, Roni Hermanto, Senin (18/6/2018).
Menurut catatannya, jumlah penumpang di Terminal Cicaheum saat ini terus mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan masa puncak mudik sudah terlewati. Adapun penumpang yang tersisa hanya berasal dari pemudik lokal. “Arus balik belum terlihat, bahkan masih banyak keberangkatan dibanding kedatangan, cuma jumlahnya tidak signifikan,” jelasnya.
Hingga hari Minggu (17/6/2018) atau H+2 di catatan Terminal Cicaheum, telah diberangkatkan 2.739 penumpang dengan 182 bus. Sementara untuk kedatangan mencapai 995 orang dengan 175 bus. “Sepi penumpang, malah cenderung lengang. Bus yang datang dari jalur selatan langsung kosong karena banyak yang turun di Cileunyi,” ungkapnya.
Sementara itu, arus kendaraan di jalur utama Bandung-Garut mulai dari kawasan perkotaan Bunderan Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (18/6/2018) sore mulai mengalami kemacetan. Terutama untuk arus kendaraan menuju ke Bandung.
Antrean kendaraan di sepanjang jalan utama Tarogong-Leles mulai mengular hingga kawasan pertigaan Samarang. Bahkan terpantau, ada antrean kendaraan yang mengular hingga Jalan Suherman. Akibat kemacetan itu, sebagian kendaraan roda empat maupun dua memilih memutar arah mencari jalur alternatif lain untuk menuju Bandung.