30 Ribu KPM di Bantul Belum Dapat Akses BPNT
BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan, sekitar 30.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di daerah ini belum mendapat mengakses Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan sejak April 2018.
Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bantul, Saryadi, di Bantul, Sabtu mengatakan, syarat bagi KPM untuk dapat mengakses BPNT adalah membuka rekening di bank yang ditunjuk pemerintah.
“Jumlah KPM di Bantul sesuai kuota itu sebanyak 97.472. Namun, yang berhasil membuka rekening dan mendapatkan ‘ATM’ baru sekitar 66.500 KPM. Sisanya sekitar 30.000 KPM masih gagal melakukan pembukaan rekening kolektif,” katanya.
Menurut dia, gagalnya pembukaan rekening di bank untuk mendapat kartu yang digesekkan pada mesin EDC itu karena berbagai faktor, diantaranya data belum lengkap, misalnya nama ibu kandung tidak ada, NIK tidak ada atau alamat tidak jelas.
“Teman-teman pendamping bantuan sosial (Bansos) pangan sedang melengkapi data sekitar 30.000 KPM yang tidak lengkap itu,” ujar Saryadi.
Ia mengatakan, setelah pendamping melengkapi data KPM, kemudian melakukan entri data ke aplikasi sistem informasi kesejahteraan sosial next generation (siks-NG) untuk ditetapkan Kementerian Sosial (Kemensos) selanjutnya dikirim ke BNI untuk mendapatkan rekening.
“Jadi memang penyaluran sampai Juni 2018 maksimal baru dua per tiga untuk realisasi pencairan BPNT, kemudian yang 30.000 KPM itu belum bisa akses sampai bisa melakukan pembukaan rekening,” katanya.
Menurut dia, Bansos pangan pengganti beras sejahtera (Rastra) tersebut sebesar Rp110.000 per KPM per bulan, tetapi diwujudkan dalam bentuk pangan yaitu beras dan atau telur yang disalurkan setiap tanggal 25 tiap bulan.