Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar. –Foto: Ferry Cahyanti
PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, Yusran Aspar, meminta dinas kesehatan dan dinas terkait lainnya, untuk mensosialisasikan program nasional imunisasi Campak dan Rubella (Measles Rubella/MR), kepada masyarakat.
Program ini akan dilakukan serentak pada Agustus hingga September, nanti. Yusran mengharapkan, agar teknis di lapangan nantinya betul-betul dilaksanakan dengan baik dan benar, sesuai ketentuan, sehingga target yang diharapkan dapat tercapai.
“Pemda sangat mendukung program nasional dari Kementerian Kesehatan ini. Dan tinggal pelaksanaannya harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, sehingga target yang diinginkan, khususnya di PPU tercapai,” ungkapnya, Jumat (20/7/2018).
Untuk tercapainya target tersebut, Yusran meminta bagian kepada Humas Setkretariat PPU dan Dinas Kominfo juga dapat membantu menyebarkan informasi penting tersebut kepada seluruh masyarakat Kabupaten PPU.
“Sebelum pelaksanaan, kami minta sosialisasikan sebaik-baiknya kepada masyarakat, salah satunya melalui informasi pemberitaan yang ada pada Bagian Humas dan Dinas Kominfo, sehingga masyarakat tahu,” beber Yusran.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan PPU, jumlah anak antara usia 9 bulan hingga usia 15 tahun di seluruh wilayah Kabupaten PPU sebanyak 49.000 anak.
Kepala Dinas Kesehatan, Arnold Wayong, menjelaskan, jika pelaksanaan imunisasi dijalankan selama dua bulan antara Agustus dan September 2018 nanti, maka diperkirakan akan melayani imunisasi sebanyak lebih kurang 800 anak setiap harinya di masing-masing Puskesmas se-PPU.
“Target kami di PPU 95 persen harus tercapai dari jumlah anak wajib imunisasi campak dan rubella, yaitu usia 9 bulan hingga usia 15 Tahun. Dan pelaksanaan imunisasi ini tidak dipungut biaya, masyarakat dipersilahkan datang,” sambung Arnold.
Dia menilai, vaksin campak rubella ini sangat penting dilakukan, karena salah satunya campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (Pneumonia), radang otak (Ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.
Sedangkan rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.
“Imunisasi dengan vaksin Measles Rubella upaya pencegahan terbaik untuk penyakit campak dan rubella,” imbuh Arnold.