Integrasi Ternak-Perkebunan, Percepat Pertumbuhan Sapi di Kaltim

Editor: Mahadeva WS

Ternak sapi di Kaltim – Foto Dok CDN

BALIKPAPAN – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan program integrasi sapi–sawit. Kegiatannya berbentuk satu hektare lahan kebun diisi dengan tiga sapi. Program tersebut, didukung keunggulan Kaltim dengan keberadaan lahan perkebunan kelapa sawit yang mencapai 1,2 juta hektare.

Program tersebut, perusahaan menggandeng peternak dan telah dijalankan oleh beberapa perusahaan. “Dari APBN maupun APBD provinsi dan kabupaten, kota juga dimaksimalkan. Ditambah stimulan pembiayaan dari perbankan melalui kredit ternak yang bisa dimanfaatkan petani. Sehingga Kaltim bisa mewujudkan swasembada sapi,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakkeswan) Kaltim, Dadang Sudarya, Senin (30/7/2018).

Upaya percepatan pertambahan populasi sapi di Kaltim terus dilakukan. Hal itu dilakukan dalam rangka mewujudkan program populasi dua juta sapi, yang ditetapkan dalam program prioritas pembangunan daerah. “Kita pacu pertambahan populasi sapi, salah satunya program integrasi sapi sawit melalui dukungan dana APBN untuk sapi jenis Brahman Cross (BC) dari Australia,” jelasnya.

Berdasarkan data yang ada, sejak 2010, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim bekerja sama dengan Pemerintah Northern Territory, Australia. Kerjasama dalam upaya pengadaan sapi indukan Brahman Cross (BC) di 2015 sebanyak 11 ribu ekor.

Pemprov Kaltim juga menjalin mitra dengan University New England (UNE) Australia. Bentuk kerja sama yang dilakukan, penelitian dan pendataan perkembangan indukan sapi BC di Kaltim. Terutama di Penajam Paser Utama dan Paser.

Sementara, dari program indukan 10.000 ekor dengan dukungan APBN melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, kegiatan tugas pembantuan (TP) tersebut hanya terealisasi 1.926 ekor. Populasinya tersebar di Kabupaten Paser 1.225 ekor dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sekitar 701 ekor.

Lihat juga...