Manfaatkan Bantaran BKT sebagai Lahan Cabai dan Sayuran
JAKARTA – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mendorong agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan bantaran sungai Banjir Kanal Timur, di DKI Jakarta sebagai ladang pertanian cabai dan sayur-sayuran.
Dalam kunjungan kerjanya ke bantaran sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta, Sabtu, Menteri Amran menyebutkan, terdapat potensi lahan pertanian sepanjang 25 kilometer atau seluas 50 hektare yang dapat dikelola menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
“Bisa dibayangkan ini panjangnya 25 kilometer, kalau ditanami cabai semua bisa mensuplai 30 sampai 50 persen untuk DKI Jakarta. Daripada hanya rumput mengganggu, butuh tenaga kerja untuk membersihkan,” kata Amran.
Ia menjelaskan dengan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di sungai BKT, masyarakat dapat memenuhi sendiri kebutuhan cabai dan sayuran sehingga stabilitas harga dapat terjaga.
Bantaran sungai BKT ini menjadi KRPL percontohan di daerah perkotaan, khususnya Jakarta. Nantinya, lahan di bantaran sungai akan dipercantik dengan cabai dan berbagai sayuran, mulai dari kangkung, terong, tomat dan bayam.
Kementerian Pertanian pun memberikan bantuan bibit sayuran, alat dan mesin pertanian seperti pompa air, alat semprot damn cultivator.
Amran menambahkan, jika lahan bantaran sungai BKT dikelola dengan serius, pasokan sayur-sayuran di Jakarta dapat ditingkatkan.
“Kalau dihitung, pinggir sungai ini 50 hektare, jika produksi 10 ton per hektare, bisa menghasilkan cabai hingga 500 ton. Ini akan menjadi percontohan, nanti akan masuk di daerah lain,” ungkapnya.
Menurut Amran, keuntungan dari KRPL ini selain masyarakat dapat menambah penghasilan dari penjualan cabai dan sayuran, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak perlu lagi mengerahkan tenaga kerja untuk membersihkan alang-alang rumput pinggir sungai.