Masyarakat Diminta Dukung Pelestarian Bahasa Dayak Sampit
SAMPIT – Makin berkurangnya penutur Bahasa Dayak Sampit, membuat sejumlah pihak di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, beramai-ramai mengampanyekan pelestarian bahasa tersebut.
“Jangan sampai Bahasa Sampit punah. Maka kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut melestarikan Bahasa Sampit dengan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari,” kata anggota DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu di Sampit, Minggu.
Selama ini, politikus muda yang juga Ketua Badan Legislasi DPRD Kotawaringin Timur itu memang dikenal sebagai salah satu orang yang gencar mengampanyekan pelestarian Bahasa Sampit. Dalam keseharian bercakap secara lisan maupun melalui akun media sosial, Dadang sering menggunakan Bahasa Sampit.
Saat ini penutur Bahasa Sampit diperkirakan terus berkurang. Terlebih di kalangan anak muda, khususnya pelajar dan mahasiswa, penutur Bahasa Sampit makin jarang ditemukan.
Masyarakat yang masih banyak menggunakan Bahasa Sampit di antaranya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Seranau, Cempaga, Kotabesi dan sekitarnya. Jika tidak dilakukan konservasi atau pelestarian, Bahasa Sampit dikhawatirkan akan punah karena semakin berkurangnya generasi penerus yang menggunakan Bahasa Sampit.
Dadang mengapresiasi munculnya gerakan konservasi Bahasa Sampit, khususnya yang digagas oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit kerjasama dengan Kecamatan Baamang dan pihak lain. Dadang pun dengan senang hati bergabung mengampanyekan pelestarian Bahasa Sampit.
Melalui akun media sosial pribadinya, Dadang membuat video singkat berisi tantangan menyebutkan tujuh nama benda menggunakan Bahasa Sampit. Di akhir tayangan, dia menyebutkan nama orang lain yang ditantang membuat video serupa yakni menyebutkan tujuh benda dalam Bahasa Sampit.