Pasokan Minim, Harga Ayam Pedaging di Lamsel Melambung
Editor: Mahadeva WS
Selain di pasar tradisional, kurangnya pasokan ayam hidup dari peternak juga dirasakan oleh Yuli (33) pemilik usaha jual beli ayam dengan sistem pembesaran. Yuli mengaku kerap menyiapkan 300 hingga 500 ekor ayam di kandang miliknya. Ayam berusia dua pekan dibeli dari penyedia ayam pedaging. Ayam tersebut dipelihara hingga usia tertentu hingga mencapai bobot layak jual yaitu lebih dari satu kilogram.
Pasokan yang menurun drastis membuat Dia tidak mendapat pasokan sejak satu bulan terakhir. Satu kandang berukuran 8×6 meter miliknya dibiarkan kosong dan kini hanya tersisa 20 ekor ayam hidup siap jual. Jenis ayam potong diminati masyarakat untuk mengadakan pesta hajatan pernikahan dan acara syukuran.
“Saat ini sebagai peternak pembesaran ayam potong serba salah soalnya harga pakan mahal, bibit dan operasional tinggi sehingga harga jual ikut melonjak,” tandas Yuli.
Yuli juga menyebut, permintaan ayam mulai menurun seiring dengan kenaikan harga telur ayam. Faktor mahalnya bibit ayam atau Day Old Chicken (DOC) untuk ayam pedaging dan petelur, berimbas langsung kepada kenaikan harga pakan. Ayam usia di bawah 10 hari hingga 15 hari dibeli untuk dibesarkan dengan sistem kandang dan bisa dipanen pada usia tiga bulan. Yuli masih menjual ayam hidup dengan harga Rp45.000 hingga Rp50.000 perekor.