Pembelian Gula Petani Dinilai Perbaiki Psikologi Pasar
SURABAYA — Direktur Tanaman Semusim Holding Perkebunan Nusantara, Moch Cholidi, menilai pembelian perdana gula petani oleh Perum Bulog sangat bagus sebagai momentum untuk memperbaiki psikologi pasar.
“Kami selaku produsen akan tetap berkomitmen menjaga mutu gula, sehingga Perum Bulog tidak mengalami kesulitan dalam hal penjualan. Dan pembelian perdana ini juga membuat petani tenang dan fokus untuk memperbaiki kualitas tanaman dan meningkatkan rendemen,” kata Cholidi, usai menghadiri acara pembelian perdana gula petani oleh Perum Bulog, Rabu (25/7/2018).
Sebelumnya, PTPN X melakukan sosialisasi dan diskusi terkait keputusan Menteri BUMN perihal penugasan pemerintah kepada Perum Bulog untuk membeli gula petani.
Dalam diskusi itu, antara pihak Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), PTPN X dan Perum Bulog sepakat melaksanakan amanah dari Kementerian BUMN tersebut, sehingga dilakukan pembelian gula perdana oleh Bulog di Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, Mojokerto.
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar Utomo mengatakan pembelian perdana itu selain sebagai penugasan pemerintah, juga dalam rangka mengamankan harga gula lokal di tingkat petani dan harga di tingkat konsumen, serta penguatan stok gula nasional.
Bulog menyerap gula dari tebu rakyat yang digiling di PG BUMN yang sesuai standar kualitas SNI dengan harga Rp9.700 perkilogramnya.
Pada acara pembelian itu juga diserahkan sertifikasi SNI oleh PT Sucofindo kepada PTPN X, yang kemudian diserahkan Perum Bulog Divre Jatim, sebagai wujud komitmen menjamin produk gula kristal putih yang diproduksi telah melalui mekanisme survei dari PT Sucofindo untuk menganalisa kualitas gula sesuai SNI.