Revitalisasi Pasar Rakyat, Dongkrak Transaksi

Ilustrasi - Dok CDN

DENPASAR  – Asisten Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Herustiati mengatakan, program revitalisasi pasar rakyat terbukti mampu mendongkrak transaksi atau jual beli di pasar bersangkutan.

Herustiati di Denpasar, Minggu, mengatakan program revitalisasi pasar rakyat dan penataan sarana usaha kawasan pedagang kaki lima (PKL) di seluruh Indonesia, khususnya Provinsi Bali dapat meningkatkan transaksi jual beli yang semula hanya bersifat mingguan menjadi pasar harian.

“Program revitalisasi pasar rakyat dan penataan sarana usaha kawasan PKL mendapat apresiasi dari pelaku UMKM, mengingatkan program ini berupa langkah memperbaiki dan meningkatkan sarana ekonomi yang selaras dengan upaya pemerataan, pembangunan hingga memperluas kesempatan kerja,” katanya.

Pemerintah menyadari pembangunan fisik tidak memberikan jaminan dan kepastian dalam menjaga pasar rakyat tetap bertahan dalam jangka panjang, sehingga diperlukan terobosan yang tepat, dengan penguatan kelembagaan dan pengembangan SDM pengelola, dan pedagang pasar rakyat.

Sebelumnya Herustiati bersama Asisten Deputi Prasarana dan Asisten Sarana dan Pemasaran Produksi, Berry Fauzi, mewakili Deputi Produksi dan Pemasaran, I Wayan Dipta, melakukan kunjungan di Pasar Banjar Nagari, Denpasar, Bali pada Sabtu (30/6) dan diterima oleh Kepala Pasar I Nyoman Suparta.

I Nyoman Suparta mengatakan, dukungan dana revitalisasi pasar dan manajemen tata kelola pasar rakyat berdampak positif pada pengembangan Pasar Banjar Nagari yang saat ini diisi oleh 56 pedagang pemilik kios dan 40 lapak dari pedagang musiman.

“Kondisi pasar menjadi lebih baik setelah revitalisasi, begitu pula dengan tata kelola. Meskipun begitu ada kendala khususnya dana hibah dari pemerintah daerah yang menjadi beban pengelola pasar. Kami berharap kendala tersebut dapat diatasi oleh kementerian,” kata I Nyoman Suparta.

Lihat juga...