Tangkapan Menurun Harga Berbagai Jenis Ikan Alami Kenaikan
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Hasil tangkapan nelayan di perairan Lampung Selatan meliputi wilayah Kalianda, Bakauheni dan Rajabasa mulai mengalami penurunan. Hal tersebut berdampak terhadap harga di pasaran.
Tahang (40) salah satu nelayan di Muara Piluk Bakauheni menyebut pengaruh cuaca dengan gelombang tinggi dan angin kencang mempengaruhi hasil tangkapan. Faktor lainnya yakni menjelang terang bulan purnama hingga pelarangan melakukan penangkapan ikan di sekitar Gunung Anak Krakatau.
“Padahal perairan sekitar kepulauan Krakatau seperti pulau Panjang, pulau Sertung, pulau Krakatau besar kerap menjadi lokasi berkumpulnya ikan di perairan Selat Sunda,” terang Tahang salah satu nelayan Muara Piluk saat ditemui Cendana News, Minggu (21/7/2018).
Dalam sekali melaut dengan menggunakan kapal bagan congkel dirinya bisa memperoleh ikan teri mencapai 80 keranjang. Namun saat ini menurun menjadi sekitar 50 keranjang. Hal tersebut terbantu dengan naiknya harga dari sebelumnya Rp180.000 per keranjang berisi sekitar 15 kilogram menjadi Rp210.000.
Nelayan lain, Somad (30) pemilik kapal tangkap cumi mengaku hasil tangkapan mulai menurun sejak satu bulan terakhir. Faktor cuaca yang didominasi angin kencang musim angin timur dan gelombang tinggi menjadi salah satu penyebab.
“Saat ada peringatan kondisi cuaca buruk kami selalu mendapat imbauan dari kepolisian perairan untuk menjaga keselamatan,” terang Somad.
Pada masa panen atau musim tangkapan ikan Somad menyebut bisa memperoleh cumi sebanyak satu ton. Namun saat hasil tangkapan kurang maksimal hanya lima kuintal cumi.