dr. Irene: ISPA dan Diare Ancam Anak Saat Perubahan Cuaca
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
MALANG — Dokter spesialis anak dan konsultan infeksi, dr. Irene Ratridewi, SpAK menyebutkan, perubahan musim yang ekstrem dari panas ke dingin maupun sebaliknya, menjadi salah satu penyebab berkembangnya penyakit diare maupun infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
“Kunjungan di Poli anak pasti meningkat dan kebanyakan kasusnya adalah ISPA dan diare. Selain itu juga ada difteri dan komplikasi radang paru-paru,” jelasnya kepada Cendana News di Malang, Jumat (17/8/2018).
Menurutnya, penyakit-penyakit seperti ini memang kebanyakan ditularkan di lingkungan yang padat aktivitas, contohnya di sekolah.
“Sebagai langkah pencegahan, dengan menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian membiasakan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan, maupun saat keluar dari kamar mandi,” ucapnya.
Selain itu Irene menyampaikan, langkah yang tidak kala penting, melakukan imunisasi agar bisa terhindar dari resiko penyakit infeksi yang berat, contohnya difteri, pertusis atau batuk rejan.
Kemudian makanan yang dikonsumsi, harus sesuai dengan usia dalam artian mengandung karbohidrat, protein dari berbagai sumber yang cukup, sayur dan mineral.
“Susu sebetulnya juga penting asalkan anak tersebut tidak memiliki alergi terhadap unsur tertentu,” sebutnya.
Menurut Irene, yang lebih penting bukan hanya jumlah tetapi komposisi. Seringkali anak-anak lebih suka dengan makanan junk food yang memiliki lebih banyak karbohidrat dan lemak, sedangkan kandungan mineral dan proteinnya tidak begitu baik.
“Tak kalah penting, menghindarkan anak dari makanan yang mengandung pewarna dan pengawet. Karena zat tersebut memiliki sifat iritatif terhadap saluran nafas atas dan juga mempengaruhi kesehatan saluran cerna,” ungkapnya.