Ekspor Ikan Tuna Ioin ke Jepang, Meningkat

Ilustrasi -Dok: CDN
KUPANG – Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Kupang, Jimmy Elwaren, mengatakan, ekspor ikan tuna loin dari Nusa Tenggara Timur ke Jepang meningkat selama empat bulan terkahir.
“Ekspor tuna loin pada April 2018 tercatat sebanyak 5,69 ton, Mei 5,9 ton, Juni 8,6 ton, dan Juli 9,4 ton,” kata Jimmy Elrawen, di Kupang, Jumat (31/8/2018).
Meski ada tren peningkatan permintaan tuna loin dari Jepang, sambungnya, namun komoditas utama yang diekspor ke negara tersebut masih didominasi ikan cakalang.
Ia menjelaskan, permintaan ekspor tuna loin dari NTT pada Juli lalu hanya dari Jepang, dari sejumlah negara tujuan ekspor seperti Australia, Korea Selatan, Singapura, dan Timor Leste.
Nilai ekspor tuna loin ke “negeri bunga sakura” itu tercatat mencapai sebesar 47.150 dola AS.
“Permintaan ekspor tuna loin dari Jepang juga relatif konsiten, karena hampir setiap bulan ada dengan jumlah bervariasi sesuai kebutuhan,” katanya.
Selain Jepang, pihaknya mencatat sejumlah negara yang meminati ikan tuna loin dari NTT, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, hanya saja pada umumnya jumlah permintaan berkisar pada ratusan kilogram.
Jimmy mengatakan, komoditi tuna loin menjadi bagian dari produk unggulan ekspor perikanan dari provinsi berbasikan kepulauan ini setelah ikan cakalang.
Ia mencontohkan, ekspor ikan cakalang beku pada Juli ke sejumlah negara, seperti Jepang sebanyak 21,8 ton, Australia 18,8 ton, dan Timor Leste 7,5 ton.
“Yang masih menjadi unggulan atau istilahnya primadona ekspor perikanan dari NTT itu masih mengandalkan ikan cakalang,” katanya. (Ant)
Lihat juga...