Festival Karawo Genjot Perkembangan UMKM
GORONTALO — Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Nancy Lahay, mengatakan Festival Karawo tak hanya bertujuan mempromosikan kain sulaman khas daerah itu, namun juga untuk menggenjot inovasi dan perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Nancy Lahay, kegiatan pariwisata tersebut harus bisa memotivasi kaum muda menekuni pekerjaan membuat karawo, dengan pengembangan kreasi desain.
Karawo merupakan kain tradisional khas Gorontalo yang pembuatannya merupakan hasil kerajinan tangan.
Untuk merangsang minat kaum muda tersebut, Dinas Pariwisata Gorontalo akan mengadakan lomba mengiris, mencabut, menyulam dan mengikat dalam waktu yang singkat dengan hadiah ratusan juta rupiah.
“Ada kesan selama ini bahwa karawo itu hanya dibuat oleh kalangan orangtua, para pengrajin hanya dari orang-orang tua. Sekarang kami memotivasi dari kalangan bawah sampai atas, bagaimana mereka berlomba lomba untuk berinovasi mendesain karawo,” kata Nancy di Goronto, Rabu (29/8/2018).
Selain hadiah lomba bernilai ratusan juta rupiah, pemenang lomba desain fesyen karawo akan mewakili daerah dalam ajang Indonesia Fashion Week di Jakarta pada Maret 2019.
Ia menjelaskan saat ini Dinas Pariwisata mulai mempromosikan Festival Karawo yang akan dilaksanakan pada 6 Oktober 2018.
Promosi dilakukan melalui berbagai media baik cetak, elektronik maupun dalam jaringan termasuk dari promosi langsung oleh Kementerian Pariwisata RI.
Festival Karawo sebelumnya telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata RI sebagai salah satu agenda pariwisata nasional.
“Karena Festival Karawo ini sudah masuk dalam kalender event nasional, maka Kementrian Pariwisata akan membantu mempromosikan kegiatan ini,” imbuhnya.