Film Kafir, Menguak Misteri Selamatkan Ibu
Editor: Satmoko Budi Santoso
Sri mencoba mencari tahu mengapa suaminya itu muntah darah, tapi lebih mengejutkan lagi, Herman semakin parah muntahnya dan dari mulutnya memuntahkan beling hingga kemudian seketika meninggal dunia.
Pascakematian Herman, keluarganya tampak begitu sangat berduka. Terlebih Sri, istrinya, tampak begitu sangat bersedih. Matanya terlihat masih sembab karena menangis terus.
Sedangkan, kedua anaknya, Andi dan Dina, tampak tabah, meski tak dapat dipungkiri, masih sangat sedih dengan kematian ayahnya yang begitu mengenaskan dan sangat tiba-tiba.
Suatu hari, Andi mengenalkan Hanum (Indah Permatasari), pacarnya, pada ibu dan adiknya. Kemudian, Andi pun menyetel lagu Mawar Berduri yang memang begitu merdu, tapi sang ibu melarangnya karena mengingatkan pada almarhum suaminya.
Andi pun memaklumi ibunya yang masih trauma dengan kepergian ayahnya karena lagu itu adalah lagu kesukaan ayahnya yang selalu diperdengarkan di rumah.
Kematian Herman yang begitu tiba-tiba dan tidak wajar itu, sebenarnya Sri curiga dengan orang yang dari jauh memerhatikan rumahnya, tapi sebisa mungkin Sri melupakannya. Sri kini mencoba menghadapi kenyataan hidup yang tanpa suami.
Untuk membetulkan langit-langit kamar yang rusak, Sri minta bantuan Salim (Slamet Ambari), tetangga. Meski ia kena protes Dina, kenapa harus minta bantuan orang lain karena sepeninggal Herman, ayahnya, tentu tugas membetulkan rumah yang rusak adalah tugas Andi. Kakaknya, yang otomatis menggantikan posisi ayahnya yang sudah meninggal dunia.
Langit-langit kamar sudah diperbaiki Salim, tapi Sri melihat keanehan karena dari langit-langit itu muncul sosok makhluk misterius yang membuat hidupnya jadi mulai terusik. Karena mendapat teror-teror gaib dan seringkali ketakutan, Sri lalu mendatangi Jarwo (Sujiwo Tedjo), dukun yang telah dikenalnya.