HUT Kemerdekaan, Warga Negeri Agung Rayakan dengan Cara Unik

Editor: Satmoko Budi Santoso

Selama pelaksanaan upacara bendera, para peserta juga mengenakan baju adat Lampung lengkap dengan sarung tapis, topi khas Lampung jenis tukkus dan bagi wanita mengenakan Siger.

Puluhan siswa pingsan saat pelaksanaan upacara bendera HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di lapangan Kecamatan Penengahan Lamsel [Foto: Henk Widi]
Selain itu, sejumlah peserta upacara juga mengenakan pakaian adat beberapa daerah menyimbolkan semangat keanekaragaman suku dengan adat istiadat, namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Dwi Jayanti, salah satu peserta upacara mengaku, kegiatan upacara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI tahun ini cukup istimewa. Pasalnya, selain berbagai perlombaan di antaranya sejumlah olahraga tradisional, jalan sehat serta beragam perlombaan, upacara juga digelar di luar kebiasaan.

Upacara di atas danau, diakuinya, baru pertama kali digelar sekaligus upaya untuk meningkatkan jiwa nasionalisme bagi para pemuda.

Selain di Kecamatan Gunung Pelindung Lampung Timur, peringatan HUT Ke-73 Kemerdekaan RI juga digelar hingga tingkat dusun. Upacara yang digelar oleh ratusan warga Dusun Sumbersari, Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, juga dilakukan pertama kali di tingkat dusun.

Salah satu warga bernama Markum bahkan tetap setia mengikuti upacara bendera meski harus menggendong anaknya. Upacara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI disebutnya baru pertama kali dilakukan di dusun tersebut.

Budi Omon, selaku salah satu tokoh warga Dusun Sumbersari mengaku, upacara di dusun tersebut sekaligus merayakan HUT dusun ke-51. Sekitar 250 kepala keluarga dilibatkan dengan semua petugas mulai dari pengibar bendera, koor, inspektur upacara berasal dari dusun setempat.

Lihat juga...