Ki-Ka, Ir. Ludy Eqbal, Siti Hardijanti Rukmana/Mbak Tutut Soeharto-Ketua Umum Yayasan Harapan Kita, Soehardjo Soebardi-Ketua Pembina yayasan Harapan Kita, saat foto bersama dalam acara HUT ke-50 Yayasan Harapan Kita. -Foto: M. Fahrizal
JAKARTA – Ketua Pembina Yayasan Harapan Kita, Soehardjo Soebardi, menyatakan, bahwa tidak dapat dipungkiri sosok Ibu Tien Soeharto tidak ada duanya, dan belum ada penggantinya hingga sekarang.
Menurutnya, Ibu Tien sangat peduli dan jiwa sosialnya begitu tinggi kepada masyarakat, dengan perempuan, anak-anak. Ibu Tien tidak tergantikan, karena baru beliau di Indonesia ini, seorang Ibu Negara yang memiliki begitu banyak ide dan gagasan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat Indonesia di masa depan.
Salah satu contoh dari sekian banyak ide brilian beliau, kata Soehardjo, adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang hingga saat ini merupakan satu-satunya taman wisata yang dapat merepresentasikan kebhinnekaan Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangsa.
Dengan Yayasan Harapan Kita, TMII diarahkan untuk sebagai rujukan bagi mereka yang ingin lebih mengenal adat-istiadat, beragamnya budaya bangsa dan ingin tetap menjunjung tinggi perilaku luhur, yang semuanya disajikan melalui objek-objek wisata, seperti anjungan daerah, berbagai museum, taman, wahana, dan tempat rekreasi.
“TMII sebuah warisan yang tak ternilai harganya. Ide beliau inilah yang ditinggalkan bagi bangsa Indonesia yang dicintainya. TMII merupakan satu-satunya taman yang mengutamakan budaya dan seni. Dan, mungkin di seluruh dunia, baru di sinilah yang ada. Karena beliau melihat di luar belum ada, akhirnya ide tersebut dituangkan, lahirlah TMII,” beber Seoardjo, pada acara HUT ke-50 Yayasan Harapan Kita, di Gedung Sasono Langen Budoyo, TMII, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
Soehardjo juga menambahkan, warisan yang ditinggalkan Ibu Tien inilah yang hingga sekarang masih terus dijaga, serta dilestarikan keberadaannya oleh Hj. Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut Soeharto), sebagai anak dan juga Ketua Umum Yayasan Harapan Kita.
“Ibu Tutut melanjutkan apa yang sudah dihasilkan oleh Ibu Tien, ide dan gagasan Ibu Tien, yakni melanjutkan membangun harapan untuk Indonesia,” tegas Soehardjo Soebardi.
Hj. Siti Hartinah Soeharto atau yang lebih dikenal dengan Ibu Tien Soeharto, kata Soehardjo, juga merupakan istri yang begitu setia mendampingi sang suami, Jenderal Besar HM Soeharto, ke mana pun beliau pergi.
“Dari tangan seorang keibuan inilah, bersama sang suami (HM Soeharto), banyak lahir ide atau gagasan-gagasan futuristik untuk mengentaskan rakyat Indonesia, dari keterbelakangan pendidikan, ekonomi, dan budaya akibat penjajahan Belanda”, pungkasnya.
