Jaga Harga Beras, Bulog Sulteng Lanjutkan Operasi Pasar
PALU – Perum Bulog Sulawesi Tengah (Sulteng) melanjutkan pelaksanaan operasi pasar. Hal itu dilakukan untuk menjaga harga beras di tingkat pengecer agar tetap stabil dan terkendali.
Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulteng, Bahar Haruna, mengatakan, kegiatan itu masih berjalan tidak hanya di Kota Palu. “ Digelar di seluruh Sub Divre Bulog yang ada di setiap kabupaten/kota di provinsi ini,” jelasnya, Kamis (2/8/2018).
Hanya saja, tingkat penjualan beras melalui operasi pasar melambat. Hal itu dikarenakan, harga beras di pedagang yang berada di pasar-pasar tradisional, termasuk di Palu relatif stabil. Tujuan utama dari kegiatan tersebut untuk menjaga kestabilan harga beras di tingkat pengecer, sehingga meski harga stabil, Bulog tetap melaksanakan operasi pasar. “Kegiatan tidak ada batas waktu kapan akan berakhir,” tandasnya.
Operasi pasar oleh Bulog Sulteng sudah dilakukan sejak menjelang Ramadan, dan sampai sekarang masih terus berlangsung. Bahar mengklaim, stabilisasi harga melalui operasi pasar sangat berhasil. Bulog Sulteng menjual beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Untuk beras medium dijual Rp9.450 per kilogram dan beras premium Rp12.800 per kilogram.
Sementara harga beras dijual di pedagang Pasar Tradisional Masomba dan Manonda Palu, beras medium dijual Rp9.000 per kilogram, beras premium atau kualitas terbaik paling tinggi Rp12.500 per kilogram. Harga tersebut masih dibawah HET yang ditetapkan pemerintah pusat.
Selain gencar melaksanakan operasi pasar, pihaknya juga terus mendorong Rumah Pangan Kita (RPK) untuk menjual beras hasil pembelian Bulog dari petani. RPK disebut-sebut, cukup membantu Bulog memasarkan berbagai jenis komoditas pangan seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, dan daging kerbau beku. (Ant)