Jelang Idul Adha, Peminat Hewan Kurban, Sepi

Editor: Satmoko Budi Santoso

BADUNG – Penjualan hewan kurban H-9 Idul Adha di Bali, khususnya di Kabupaten Badung sepi.

Mamik Kusumawati, penjual hewan kurban di Jalan Raya Kuta, Badung, menjelaskan untuk tahun ini ia prediksikan penjualan kambing turun drastis. Hal ini dibuktikan dari minimnya pesanan hewan kambing yang dijual di tempatnya.

Tahun lalu dirinya melayani pembelian dari para takmir masjid. Namun untuk tahun ini permintaannya semakin berkurang dan hanya melayani pembeli mandiri.

“Tahun lalu ramai, Mas, saya dulu bisa menjual sebanyak 80 ekor kambing. Mungkin ini juga pengaruh faktor semakin sulitnya ekonomi,” ucap Mamik Kusumawati, saat ditemui Senin, (13/8/2018).

Wanita asal Banyuwangi ini menjelaskan, ia bisa menjual hewan kurban sebanyak 100 ekor kambing. Jenis kambing yang ia jual merupakan jenis Etawa dan Domba karena paling banyak diminati oleh masyarakat.

Kambing-kambingnya ia beli langsung dari peternak dari Rogojampi, Banyuwangi Jawa Timur. Alasannya, karena kambing asal Banyuwangi lebih tahan terhadap cuaca selama proses pemasaran sebelum dibeli oleh para pengurban.

“Kalau kambing yang dari Bali biasa ambil di daerah Pupuan Tabanan. Tapi, saya tidak berani ambil di sana karena takut tidak tahan cuaca. Apalagi cuaca di Badung selatan terkenal panas,” imbuh ibu dengan empat anak ini.

Untuk harga kambing dijual mulai dari Rp1,5 hingga Rp3 juta. Tergantung besarnya hewan kambing itu sendiri. Selama di kandang, ia memberi pakan kambing miliknya dengan rumput dan daun liar yang ada di sekitar.

“Tidak menggunakan pakan siap saji atau dicampur pakan yang lain, karena takut mempengaruhi kesehatan dari kambing itu sendiri,” paparnya.

Lihat juga...