Jumlah Naskah Publikasi Ilmiah Indonesia Meningkat
PEKANBARU – Jumlah naskah publikasi ilmiah internasional dari Indonesia meningkat. Hal tersebut akan terlihat jika kondisi saat ini dibandingkan dengan periode tiga tahun lalu atau di 2015.
“Pada Selasa (7/8/2018) pukul 16.15 WIB, saya cek publikasi ilmiah internasional Indonesia pada posisi 16.528,” Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menrisetdikti), Mohamad Nasir saat memberikan arahan pada Pembukaan Kegiatan Ilmiah bertema, Riset, Inovasi Menuju Ekonomi Era Industri 4.0, di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/8/2018).
Meski meningkat, posisi tersebut masih menempatkan Indonesia di bawah Malaysia, yang mempublikasikan 17.211 penelitian ilmiah. Namun sudah di atas Singapura, yang mempublikasikan 12.593 naskah dan Thailand dengan 9.595 naskah publikasi.
Menurutnya, penelitian seperti tidak mendapat perhatian serius di Indonesia. Saat Dia menjadi Menteri di 2015, riset Indonesia yang masuk publikasi internasional hanya 5.400-an. Jumlahnya jauh tertinggal dari Malaysia yang saat ini sudah mencapai 28.000-an. “Saat itu sungguh ironis. Indonesia memiliki 4.679 perguruan tinggi negeri dan swasta serta 260 ribu dosen, tetapi publikasi ilmiahnya jauh di bawah negara yang jumlah penelitinya tidak seberapa,” jelasnya.
Setelah menjadi Menteri, Nasir mencoba melakukan perbaikan kebijakan. Salah satunya menggandeng Kementerian Keuangan agar peneliti tidak lagi disibukkan dengan pertanggungjawaban keuangan. “Orientasi riset diubah dari pertanggungjawaban keuangan menjadi publikasi dan purwarupa, bukan lagi pertanggungjawaban perjalanan dinas dan lain-lain,” pungkasnya. (Ant)