Kemarau, Pemilik Sawah Sewakan Lahan Tanam Bawang Merah

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kemarau yang melanda wilayah Lampung Selatan berimbas pada kekeringan sejumlah lahan pertanian di wiilayah tersebut.

Dampak kekeringan mulai dirasakan petani dengan sulitnya mendapat pasokan air untuk pengairan lahan sawah di wilayah Kecamatan Ketapang untuk pertanian padi dan sayuran.

Keterbatasan modal untuk pertanian dengan tingginya biaya operasional membuat sebagian petani memilih menyewakan lahan bagi pemilik modal yang lebih besar.

Sunarto (45), warga Desa Ruguk menyebut, lahan seluas dua hektar miliknya terpaksa disewakan satu hektar untuk efisiensi biaya produksi. Pada masa tanam sebelumnya, Sunarto mengaku menggarap dua hektar lahan dan kini hanya menggarap setengah hektar untuk menanam bawang merah.

Sunarto salah satu petani bawang merah di Desa Ruguk Kecamatan Palas Lamsel melakukan penyulaman bibit bawang merah di lahan yang sebagian disewakan kepada pemilik modal [Foto: Henk Widi]
Setengah hektar lahan diakuinya dibiarkan kering akibat kemarau yang mulai melanda dengan kebutuhan air yang mulai sulit diperoleh.

“Setengah hektar lahan yang saya tanam bawang merah memperhitungkan kebutuhan air yang harus saya sedot dari sumur bor. Kalau untuk satu hektar kurang maksimal jadi saya hanya garap sebagian untuk penanaman bawang merah,” terang Sunarto, salah satu petani bawang merah di Kecamatan Ketapang, saat ditemui Cendana News, Kamis (2/8/2018).

Lahan sawah yang khusus disewakan kepada pemilik modal, disebutnya, diperhitungkan dalam satu tahun, bisa digarap selama empat kali. Satu tahun luas lahan satu hektar disebutnya disewakan dengan biaya sekitar Rp50 juta.

Lihat juga...