Mahalnya Biaya Hidup di Gunungkidul Saat Kemarau
Editor: Mahadeva WS
Kepala Desa Girisuko, Subardi, tak menampik mahalnya biaya hidup warga masyarakat di desanya saat kemarau. Kondisi tersebut tidak jarang membuat warga terpaksa harus menjual ternak, demi bisa melewati masa krisis kekeringan, hingga musim hujan tiba.
Tidak jarang, warga yang engggan hidup di dusun asalnya, lebih memilih pergi merantau, dengan harapan bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. “Padahal sebenarnya, di kawasan Gunungkidul ini banyak terdapat sumber mata air yang berasal dari sungai bawah tanah. Di desa Girisuko ini pun ada. Namun tidak bisa dimanfaatkan karena kita tidak punya teknologinya. Mahal,” pungkasnya.