Pramuka Basis Peningkatan Mutu Pendidikan Karakter
KULON PROGO – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan penguatan pendidikan karakter melalui ekstra kurikuler Pramuka untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah itu.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Sumarsana, di Kulon Progo, Senin, mengatakan kelebihan ekstra kulikuler Pramuka, yakni ada muatan nasionalisme, kemandirian dan kerja sama.
“Saat pertemuan dengan pimpinan perusahaan yang menyerap tenaga kerja dari Kulon Progo mengeluhkan kelemahan lulusan SMK di Kulon Progo masih ada sifat kurang mandiri,” kata Sumarsana.
Ia mengatakan, pembentukan karakter itu sudah harus dibentuk sejak sekolah dasar (SD). Selain itu, ekstra kurikuler pramuka mengajarkan gotong royong yang termasuk dalam pendidikan karakter.
“Untuk itu, kami akan melakukan penguatan pendidikan karakter, melalui ekstra kurikuler Pramuka,” katanya.
Namun, setelah dilakukan pemetaan di setiap sekolah, Kulon Progo kekurangan guru Pramuka. Tahun ini, ada kewajiban guru kelas SD menjadi guru pembina pramuka. Syarat menjadi pembina Pramuka, yakni memiliki sertifikat mahir dasar pembina Pramuka.
“Itu akan kami wajibkan. Saat ini, ekstra kurikuler pendidikan pramuka diwajibkan bagi siswa, tapi di sisi lain kekurangan pembina pramuka,” katanya.
Sumarsana mengatakan Disdikpora akan menggunakan APBD dan dana sekolah bekerja sama dengan Kwarcab Kulon Progo akan melakukan pelatihan bagi guru-guru menjadi pembina Pramuka, termasuk bagi kepala sekolah.
Ia mengatakan setiap SMP harus memiliki 18 guru pembina Pramuka, di luar wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang sudah pasti menjadi pembina Pramuka.