Yuk Memelihara Ikan dan Tanam Sayur Organik
Editor: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Sayuran organik yang bebas pupuk maupun pestisida kimia saat ini seperti sudah menjadi kebutuhan masyarakat modern yang ingin menerapkan pola hidup sehat sehari-hari.
Tak heran, masyarakat mulai banyak menanam sendiri aneka macam sayur-sayuran konsumsi di sekitar tempat tinggal masing-masing.
Dari sekian banyak sistem tanam pertanian organik yang muncul dan berkembang saat ini, salah satu yang patut dicoba adalah aquaponik.
Akuaponik merupakan sistem pertanian organik yang memadukan aquakultur dan hidroponik. Sistem pertanian yang dapat diterapkan dalam skala besar maupun kecil ini memiliki keunggulan tersendiri.
Pembudidaya secara sekaligus dapat melakukan dua hal secara bersamaan, yakni bercocok tanam serta memelihara ikan.
“Aquaponik ini juga lebih simpel, karena kita tidak perlu memberikan pupuk pada tanaman. Tanaman akan menyerap nutrisi dari kotoran ikan, sebagai asupan makannya,” ujar salah seorang pengelola Kebun Percontohan Yayasan Bakti Jogja, Sugianto.
Dengan begitu, lanjut Sugianto, pembudidaya hanya perlu memberi makan ikan secara rutin setiap harinya. Pakan ikan yang kemudian menjadi kotoran akan diubah secara alami menjadi unsur NPK yang dibutuhkan tanaman.
“Jadi tanaman kita tempatkan di atas kolam. Lalu air kolam tinggal kita alirkan pada pot-pot tanaman sebagai media tanam dengan menggunakan pompa. Semua jenis sayuran bisa, seperti bayam, kangkung, tomat, sawi, lada, dan sebagainya,” katanya.
Untuk jenis ikan yang dapat dipelihara dalam akuaponik sendiri, dikatakan Sugianto, juga bisa bermacam jenis. Namun, biasanya ikan jenis nila lebih sering dipilih karena memiliki tingkat kekebalan tubuh yang baik, serta tidak menimbulkan bau.