Antisipasi Kemarau, Bendungan Drigul Diharapkan Cepat Rampung
KULON PROGO – Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati, mendesak Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) mempercepat pembangunan Bendungan Drigul.
Akhid Nuryati di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan, bendungan itu untuk mendukung program sentra bawang merah lebih 200 hektare di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo.
Ia mengatakan, mendapat informasi Bendungan Drigul Sriyangan belum masuk program nasionalisasi Sungai Progo dan Sungai Serang yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak pada 2018.
“Kalau program pembangunan Bendungan Drigul Sriyangan tidak dibangun, bagaimana program pengembangan sentra bawang merah di Sriyangan dapat terwujud,” kata Akhid.
Ia mengatakan, Bendungan Drigul ini sejak awal dimaksudkan untuk mendukung program bupati mengembangkan kawasan bawang merah di Desa Sukoreno, Srikyangan dan Demangrejo.
Bendungan Drigul ini sangat membantu petani mendapatkan air saat menanam bawang merah pada Agustus-September.
“Kami minta BBWSSO segera merealisasikan pembangunan Bendungan Drigul tahun ini juga,” katanya.
Kasi Konservasi Sumber Daya Air DPUPKP Kulon Progo, Kuntarso mengatakan, saat musim tanam ketiga, petani bawang merah kesulitan mendapat air.
Salah satu jalan untuk mencukupi air saat MT III, harus mengambil air dari Sungai Papah. Namun jaringan menuju Srikayangan berpotensi membanjiri area sawah di Desa Sukoreno sehingga petani Sukoreno menolak jaringan air ke Srikayangan.
Untuk mengatasi permasalahan itu ada di Bendungan Drigul. Selain itu, Bendungan Drigul dapat meredam konflik sosial dan kepentingan antara petani di Sukoponco (Sukoreno) dan Srikayangan.