Apartemen Kian Diminati Mahasiswa

Ilustrasi -Dok: CDN
JAKARTA – Pasar properti diprediksi pada tahun ini masih mengalami kelesuan, terutama untuk unit senilai Rp500 juta ke atas.
Presiden Komisaris Nayumi Group, Rusdi Basalamah, mengatakan, aktivitas bisnis properti masih “istirahat”, jika tidak ingin dikatakan mati suri, karena lesunya pembelian dalam dua-tiga tahun terakhir, terutama di unit berharga Rp500 juta ke atas.
Kondisi itu dialaminya di Banten dan Jawa Barat. “Bagusnya kita sudah menyelesaikan kewajiban-kewajiban utama, seperti fasilitas vital yang membutuhkan biaya, sehingga pada unit-unit yang belum terjual hanya dilakukan pemeliharaan saja,” ujarnya, Minggu (30/9/2018).
Meski demikian, pada unit di bawah Rp500 juta masih menggeliat, terutama pada apartemen segmen tertentu, seperti apartemen yang menyasar mahasiswa dan daerah wisata.
“Saat ini ada kecenderungan mahasiswa tinggal/sewa apartemen, karena lebih praktis, nyaman dan aman,” ujar pemilik korporasi yang membawahi 18 perusahaan.
Karena itu, pada Sabtu lalu (29/9), Nayumi melakukan peletakan batu pertama Nayumi Samtower (NST) di Kota Malang, yang menyasar mahasiswa. Proyek senilai Rp370 miliar itu berkonsep hotel, apartemen dan kawasan bisnis dalam satu kawasan di tanah 4.900 meter persegi, dengan harga mulai dari Rp350 juta per unit.
“Kita menyasar mahasiswa, karena itu harganya disesuaikan, tetapi dengan fasilitas berstandar hotel bintang tiga,” ujar Rusdi.
Karena itu pula, lima bulan sejak diperkenalkan sudah terjual 35 persen, dan diharapkan jadi 55 persen di akhir tahun setelah ground breaking.
Sebagian besar pembeli –mayoritas warga Malang, baik perantau maupun warga kota berhawa sejuk itu– menjadikannya sebagai lahan investasi, karena kecamatan Lowokwaru saja memiliki 26 dari 62 universitas di Kota Malang, d iantaranya Universitas Brawijaya, Universitas Muhamadiyah Malang, Unisma dan Poltema. (Ant)
Lihat juga...